cafeberita.com |
- P : Pengasuhan anak yang benar. Memberian perhatian, kasih sayang dan penghormatan terhadap anaknya.
- A : Anak adalah anugerah. Ketika melihat anak memukul, bayangkan dia dihukum gurunya di masa depan karena memukul seseorang. Sebagai orangtua akan dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Jika menyayangi anaknya, maka orangtua harus benar-benar melatih untuk tidak memukul walaupun dalam keadaan marah, melatih anak untuk terus belajar mengendalikan emosi, bukan menahan emosi.
- R : Redam kemarahan. Hindari marah-marah kepada anak untuk tidak memukul. Anak belajar perilaku dari orangtuanya, ketika orangtua belajar mengendalikan emosi, saat itu pula anak pun turut belajar.
- E : Empati mendengarkan. Dengarkan alasan anak memukul. Sebagian besar orangtua terbiasa untuk berkomunikasi satu arah. Padahal mendengarkan mempunyai efek yang sangat besar bagi perkembangan jiwa anak. Anak yang didorong untuk mengungkapkan perasaannya dan didengarkan akan merasa dihargai sehingga dapat menjadi anak yang percaya diri. Beri kesempatan pada anak untuk menjelaskan alasan dia memukul, anak akan merasa dihargai, orangtua bisa memberi pemahaman yang tepat sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
- N : Notifikasi pembicaraan dan tindakan. Penjelasan tentang efek dipukul sakit. Kalau menyakiti orang lain (memukul) harus meminta maaf kepada orang yang dipukul. Kalau mau bermain bersama harus mau berbagi mainan. Meminjam mainan harus minta izin dulu, tidak boleh merebut.
- T : Tanamkan energi positif. Predikat anak soleh dan anak baik hati.
- I : Istikhamah (konsisten). Selalu melarang memukul dengan bijak. Konsisten untuk meminta maaf kepada orang yang dipukul. Konsisten melaksanakan konsekuensi bila anak memukul, misal ; bila memukul anak harus menenangkan diri dikamar.
- NG : meNGadakan time out. Bila memukul tidak bisa dihentikan, anak harus masuk kamar dan baru boleh keluar kamar dan bermain kembali setelah dia bisa menenangkan diri, tidak menangis dan marah-marah lagi.
sumber : http://pelayananpsikologi.blogspot.com